Sabtu, 20 April 2013

Pro Dan Kontra: Menggunakan VMware di NAS

Diagram VMware yang dijalankan dalam NAS storage
Aku penasaran, kenapa banyak orang, terutama perusahaan kelas SMB, sekarang ini mulai beralih ke Network Attached Storage (NAS) sebagai infrastruktur penyimpanan sistem virtualisasi VMware. Secara traditional, virtualisasi biasanya menggunakan Direct Attached Storage (DAS) atau Storage Area Network (SAN), sedangkan penggunaan NAS selalu dihindari. Setelah bertanya ke beberapa sumber dan menggali informasi lewat forum-forum dan white paper, aku lihat suara pro dan kontra mengenai konsep ini. Berikut ulasanku.

Pro : Mendukung penggunaan VMware di NAS

Satu hal penting yang patut diperhatikan di sini, yaitu VMware ESX menyimpan virtual machine dalam format file VMDK. Di sisi lain, arsitektur NAS dioptimalkan untuk menyimpan, mengelola dan mengirimkan file. Pengelolaan file jauh lebih mudah dibandingkan dengan pengelolaan logial unit (LUN) dalam SAN. Oleh karena itu, secara logis, pengelolaan file VMDK lebih mudah dilakukan dalam NAS dibandingkan dengan SAN, terutama bila jumlah virtual machinenya banyak (ratusan hingga ribuan).

Selain itu fitur-fitur NAS lainnya, seperti replication, dedup, thin provisioning, snapshot, cloning, dan single sign-on authentication, sangat bermanfaat untuk pengelolaan file-file VMDK dalam jumlah besar. Contohnya: penggunaan VMware menghasilkan banyak server image yang berukuran sekitar 1 GB sampai 10 GB. Walau masing-masing ukurannya tidak terlalu besar, namun secara keseluruhan semua server image ini memakan kapasitar storage yang cukup besar. Bila fitur dedup digunakan pada VM yang tidak terlalu memerlukan kinerja yang tinggi, seperti untuk maka dedup dapat menghemat 90% kapasitas storage dengan cara mengurangi pengulangan yang terjadi pada server image, misal pada file-file ISO, template, atau lainnya.

Kontra : Menghindari penggunaan VMware di NAS

Alasan utama untuk menghindari penggunaan VMware ESX di NAS adalah kinerja. Secara umum, kinerja NAS biasanya lebih rendah dibandingkan dengan SAN, baik yang Fibre Channel maupun iSCSI. Namun demikian, dengan semakin tinggi kinerja yang mampu diberikan oleh CPU NAS dan penggunaan jaringan 10Gb Ethernet, sering kali pengguna VM dapat memperhatikan perbedaannya karena storage jarang menjadi bottleneck / penghambat kinerja VM.

Kesimpulan

Aku melihat bahwa momentum penggunaan NAS dalam lingkungan VMware akan terus meluas. Hal ini disebabkan karena kemudahan pengelolaan, meningkatnya kinerja NAS dan jaringan, serta biaya pengadaan atau implementasi NAS yang lebih terjangkau bila dibandingkan dengan SAN. Manfaat besar dari penggunaan NAS dilingkungan VMware adalah pemanfaatan semua perangkat pengelolaan file, misal dengan mengkelompokkan file VMDK tertentu dalam struktur direktori. Bagaimanapun juga, pengelolaan direktori akan jauh lebih mudah dibandingkan dengan pengelolaan beberapa LUN. Contohnya: pekerjaan mem-backup sekelompok direktori tentu jauh lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan backup setiap LUN untuk setiap VM.

Disamping itu, munculnya berbagai merek NAS untuk perusahaan kelas menengah dan SMB, seperti Netgear, Infortrend atau Qsan, semakin membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan ini untuk menerapkan teknologi virtualisasi VMware dengan biaya yang terjangkau.

Jadi, sudah siapkah Anda untuk menggunakan VMware di NAS?