Rabu, 03 April 2013

Drupal, Joomla atau WordPress untuk Website Pribadi

Drupal vs Joomla vs WordPress
Aku sering dengar pertanyaan seperti ini: "Mana yang lebih baik, Drupal, Joomla atau WordPress untuk website pribadi?". Dengan menaruh rasa hormat yang mendalam pada masing-masing komunitas aplikasi CMS ini, saya selalu jawab: "Memangnya website yang anda buat itu untuk apa?".

Drupal, Joomla dan WordPress adalah aplikasi manajemen konten (atau CMS) Open Source yang paling populer dan saling berebut pangsa pasar, terutama untuk pengelolaan konten secara online melalui Internet. Ketiganya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Drupal sangat scalable, memiliki komunitas yang sangat aktif, aman dan cocok untuk hampir semua jenis website. Kelemahan Drupal, yang menurut saya menyebabkan orang malas menggunakannya, timbul disebabkan oleh kelebihannya sendiri, yaitu komunitasnya yang sangat aktif mengembangkan versi terbaru Drupal dan modul-modul pendukungnya. Akibatnya, orang menjadi malas mempelajarinya karena proses belajar Drupal tidak pernah berhenti, dan orang menjadi malas merawat website Drupal yang sudah jadi karena selalu ada update keamanan terbaru yang harus dipasang pada website tersebut.

Joomla adalah CMS yang sangat praktis, mudah diimplementasikan dan punya berbagai template tampilan yang bagus. Walau komunitasnya tidak seaktif komunitas Drupal, Joomla punya berbagai plugin tepat guna yang siap digunakan dan mudah dipasang walau oleh orang yang tidak berpengalaman. Kelemahannya yang paling fatal, menurut saya, adalah keamanan dan skalabilitas, terutama untuk website besar yang dijalankan oleh beberapa server secara bersamaan.

WordPress, seperti namanya, adalah CMS berbasis blog yang cocok untuk mempublikasikan tulisan. Melalui aktifitas komunitasnya, WordPress menawarkan banyak plugin tepat guna yang sangat praktis untuk penggunaan sehari-hari dan aman. Selain itu, berbagai template tampilan dengan desain indah dan moderen adalah nilai tambah untuk memilih WordPress sebagai basis CMS. Kelemahannya, seperti halnya Drupal, disebabkan oleh kelebihannya sendiri. WordPress dirancang sebagai aplikasi blog, yang kemudian dikembangkan untuk keperluan berbagai jenis website. Berbagai fitur khas blog menjadikan kerancuan dalam penggunaan WordPress untuk keperluan lainnya.

Jadi, dari perbandingan di atas, untuk keperluan website pribadi aku anjurkan WordPress sebagai aplikasi CMS, dengan mempertimbangkan keindahan, kemudahan, keamanan dan sisi praktis. Namun, untuk keperluan yang lebih serius, misalkan untuk website perusahaan yang perlu keamanan tinggi, atau untuk website yang perlu skalabilitas tinggi karena nantinya akan menangani banyak user, silahkan pertimbangkan untuk menggunakan Drupal. Joomla berdiri di tengah-tengah, karena menyediakan keindahan dan kemudahan dengan kompensasi kelemahan di keamanan dan skalabilitas.