Selasa, 05 Maret 2013

Manisnya Pasar Storage SMB Ke Bawah Di Indonesia

Qsan AegisSAN LXPerekonomian Indonesia yang terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan menjamurnya perusahaan sektor SMB ke bawah di Indonesia. Perkembangan ini mendorong meningkatnya kebutuhan akan infrastruktur teknologi informasi di perusahaan-perusahaan tersebut, salah satunya kebutuhan media penyimpanan atau storage.

Walau Gartner mengatakan bahwa Big Data memegang peranan utama dalam pertumbungan belanja TI hingga tahun 2014, namun aku meragukan hal serupa akan terjadi di Indonesia. Sektor SMB tetap menjadi primadona bisnis TI di sini. Buktinya, vendor-vendor storage terkemuka sekarang berlomba untuk menyuasai pasar ini. Contoh, merek storage yang dipasarkan oleh salah satu perusahaanku, Hitachi Data Systems atau HDS, menjagokan produk Hitachi Unified Storage atau HUS untuk memenangkan pasar SMB. Hal serupa juga diikuti oleh vendor merek lain seperti NetApp, EMC, HP maupun IBM dengan produk-produk masing-masing yang khusus dikeluarkan untuk menjawab kebutuhan bisnis di sektor ini. Contoh lain di sektor SMB ke bawah adalah target pertumbuhan sebesar 40% di tahun 2012 yang dicanangkan distributor QNAP di Indonesia.Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa pasar TI di sektor SMB di negara kita sedang laris-manis.

Dua bulan lalu, perusahaanku didekati oleh produsen storage SAN dan NAS asal Taiwan, yang juga berminat untuk menjajal pasar sektor SMB ke bawah ini. Mereka menawarkan untuk menunjuk perusahaanku sebagai distributor di Indonesia. Nilai tambah yang ditawarkan oleh storage ini (merek dan nama masih rahasia) adalah fitur-fitur advance, seperti replikasi, deduplikasi, snapshot dll, yang sudah terbungkus dalam satu paket harga. Pendekatan penjualan yang menarik, karena merek-merek lain menjual fitur-fitur advance tersebut sebagai tambahan opsi. Peluang masih sangat terbuka bagi merek-merek baru seperti ini.

Kita lihat saja, bagaimana kiprah kita dalam berperan di manisnya pasar storage SMB ke bawah di Indonesia.