Minggu, 17 Maret 2013

Kuat Mana, Ekor Naga vs Kepala Ayam

Pernah dengar ujaran: "Lebih baik jadi kepala ayam dari pada jadi ekor naga"? Kalimat indah ini sering digunakan memotivasi seseorang agar berani berhenti bekerja dan memulai usaha sendiri sebagai wirausahawan. Aku pikir, pemahaman yang keliru dari kalimat ini akan berakibat fatal bagi para pemula. Berikut aku coba artikan kalimat ini secara harafiah. Harap berhati-hati sebelum terjun memulai usaha sendiri.

Yang pertama, naga dan ayam berbeda ukuran, kekuatan dan daya tahannya. Kepala ayam mungkin lebih rentan terhadap pukulan dibandingkan dengan ekor naga. Atau, bisa dibilang, ekor naga akan lebih tahan terhadap cobaan dalam bisnis karena didukung kekuatan naga itu sendiri. Sedangkan, kepala ayam mungkin tidak tahan dan langsung mati bila dihadapkan pada cobaan yang sama.

Arti yang kedua, naga bebas terbang ke mana saja, sedangkan ayam hanya akan berkeliaran di seputar kandang atau rumah pemeliharanya. Sebagai ekor naga, ada banyak pengalaman yang bisa diraih dari perjalanan si naga itu sendiri. Sebagai kepala ayam, seseorang harus menemukan pengalamannya sendiri dalam ruang lingkup dan sumber daya yang terbatas.

Arti yang ketiga, naga biasanya bebas hidup sendiri menentukan nasibnya, sedangkan ayam biasanya hidup dipelihara orang lain. Sebagai ekor naga, kita akan menikmati berbagai fasilitas dan kemudahan yang disediakan sang naga untuk memperlancar pekerjaan kita. Kemudahan ini biasanya tidak begitu saja diperoleh sebagai kepala ayam. Malah bukan tidak mungkin, kepala ayam akan 'dipelihara' oleh pihak lain untuk keuntungan mereka.